Heartquake. Hatiku rontok. Senyummu menderingkan alarm dijantungku. Sapamu mengombakan tsunami dikepalaku. Lengkung merah bibirmu menggoda, menyeretku berselancar menyusur ombak dilidahmu. Dekat denganmu tidak hanya butterflies yang mengkroyok lambungku tapi juga beribu ulatbulu ikut menggaruk-garuk dinding otakku. Mungkin benar kamu itu biasa tapi hanya kamulah yang bi(a)sa membuat ku tertawa oleh tawa-tawamu yang sering menertawakanku. Bodoh? Iya, memang. Tepatnya sejak kau 'over' senyum kearahku, jantungku mulai medribble-dribble tidak karuan(blahh). Hari ini kamu lewat dan memlantingku ke atap-atap langit dengan lambaianmu. Apa kau tahu ? duapuluhempat jam hampir berlalu dan aku masih tesangkut disemak-semak berbintang dengan ribuan kunang-kunang mengkrubungi mataku. Could you pick me up then take me home ? z Zz
Bingung mengakhiri tulisan ini, sebingungnya aku kau bingung-bingungkan dengan sinyalmu yang membingungiku. Ah baiklah sepertinya aku memang harus ganti provider, segera (lohh) kenapa jadi ngepot kesini :|(galau gagal)